Kamis, 27 Oktober 2016

HUMSN INTEREST

HUMAN INTEREST


Apakah Human Interest itu? Mengapa sampai muncul Human Interest Photography? Kali ini kita akan membahas bersama jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian kita akan mempelajari bagaimana membuat foto human interest yang baik.
Mari kita lihat dulu apa itu human interest menurut Wikipedia :

a human interest story is a feature story that discusses a person or people in an emotional way.[1] It presents people and their problems, concerns, or achievements in a way that brings about interest, sympathy or motivation in the reader or viewer.(source : en.wikipedia.org)

Jadi pada dasarnya human interest adalah kisah tentang manusia. Yang menjadi subjek sekaligus objek utama dari foto human interest adalah manusia, mungkin anda pernah mendengar pernyataan yang mengatakan “A picture is worth a thousand words”, kira-kira demikian yang seharusnya disampaikan oleh foto human interest.

Lewat foto, kita menampilkan kisah yang bahkan mungkin takkan terceritakan atau terlukiskan dengan kata-kata. Lihat kembali definisi human interest tadi, tujuan foto human interest selain untuk menampilkan kisah dari subjek foto, juga supaya orang yang melihat tergugah, bersimpati atau termotivasi.

Perhatikan foto di bawah ini, foto tersebut saya ambil ketika baru saja sampai di tempat kerja, kebetulan saya membawa kamera dan muncul moment itu di hadapan saya, ketika anda melihat foto tersebut apa yang muncul di pikiran anda?
Sewaktu saya posting foto tersebut di akun path saya, banyak yang mengapresiasi dengan ekspresi gloomy. Entah mungkin mereka melihat wah oma itu, meski sudah tua, bukannya beristirahat menikmati usia tua di rumah dengan anak cucu, malah menenteng ayam beberapa ekor.

Saya sendiri ragu teman-teman yang di path pernah menenteng ayam seperti itu, kalau makan ayam goreng sih pastilah sering, hehe.

Entahlah, mungkin pandangan orang berbeda-beda, padahal caption foto di atas saya tulis “An old lady, a real fighter”. Dengan foto tersebut saya bermaksud memotivasi kita yang melihat, masakan seorang oma, dalam usia senjanya masih semangat bekerja. Bagaimana dengan yang muda, masakan kalah semangatnya.

Jangan cuman bisa menghabiskan duit papa mama,anak muda, ayooo semangat kerja. Haha berasa tua sekali nih yang nulis :D. Yah mungkin melihat foto tadi, sisi melankolis kebanyakan orang yang muncul.

Tapi tetap itu juga merupakan salah satu tujuan foto human interest, yaitu menggugah perasaan kita. Yup dalam hal ini saya merasa sudah berhasil hahaha.

human interest
human interest
Oke, jika kita setidaknya sudah mengerti apa itu foto human interest dan juga tujuan foto, dimana bukan cuman sekedar jepret sana jepret sini, sekarang kita akan melihat bagaimana mendapatkan foto human interest yang baik.
1. Momen
Salah satu quote fotografer terkenal dalam sejarah fotografi, Henry Cartier Bresson adalah ; “The picture is good or not from the moment it was caught in the camera”.

Demikian pentingnya momen dalam sebuah foto yang menjadikan foto tersebut bernilai luar biasa. Jadi mulailah melatih mata anda untuk menangkap momen di sekeliling anda.

Jelilah terhadap kondisi sekeliling lingkungan dimana saja anda berada, karena ada orang yang memang bersikap acuh tak acuh terhadap sekelilingnya, dengan sikap seperti itu anda hanya akan melewatkan begitu banyak momen berharga di sekeliling anda.

2. Karakter
Subjek foto anda seharusnya memiliki karakter yang kuat, atau memiliki latar cerita yang bisa terlihat tanpa anda dengan sengaja harus mengeksplornya.

Hal itu juga bisa didukung dengan background foto atau kondisi lingkungan yang ada. Perhatikan foto kedua di atas, yang menjadi subjek foto mungkin terlihat biasa saja, tapi perhatikan kondisi background atau latar lingkungan, anda pasti mengerti maksud foto tersebut tanpa harus saya jelaskan.
3. Natural
human interest
HUMSN INTEREDST NATURAL
Maksud dari natural di sini adalah foto human interest yang kita buat, seharusnya bersifat natural atau alami. Tanpa harus diarahkan atau diminta berpose seperti apa, jika sudah diminta atau diarahkan malah kita sudah punya model dong, jadi masuk kategori foto konsep atau malah portrait dengan model.
4. Candid
Masih berhubungan dengan foto yang natural, agar supaya kita bisa mendapatkan pose yang alami, salah satu caranya adalah dengan teknik candid, ambillah foto tanpa diketahui oleh orang tersebut.

Agar supaya nyaman dalam mengambil foto candid, kebanyakan fotografer menggunakan lensa tele atau lensa dengan jarak fokal yang jauh seperti 200mm, memang dengan lensa tersebut kita mudah untuk mendapatkan efek candid, namun tak ada salahnya juga jika anda menggunakan lensa dengan fokal length yang pendek, foto di atas adalah salah satu favorit saya, berlokasi di salah satu pasar tradisional, saya menggunakan lensa 50mm untuk mendapatkan foto tersebut.

Namun jika anda tak punya kamera SLR atau kamera digital, manfaatkanlah yang ada. Saya pribadi jauh lebih mudah memotret candid menggunakan smartphone daripada menggunakan kamera SLR, yaialah… dari ukurannya saja sudah jauh berbeda.

Smartphone jika dilihat orang belum tentu untuk memotret, mungkin saja orang yang memegang sedang sms-an atau yang lain, lah.. kalau kamera, ya pasti untuk memotret, kan tak mungkin dipake buat nelpon hehehe.

Apalagi dengan fleksibilitas dan portabilitas yang dimiliki smartphone, pasti anda selalu siap dengan smartphone kemana-mana.

5. Komposisi
Masih ingat dengan bahasan Komposisi Rule of Thirds ? Anda bisa pergunakan komposisi tersebut juga dalam memotret human interest.

Namun jangan terpaku dengan komposisi tersebut, karena komposisi yang baik juga bila anda mampu menampilkan bahasa tubuh dari subjek foto atau ekspresi yang ditunjukkan subjek foto.

6. Pahami peralatan yang anda gunakan
Jika anda menggunakan kamera SLR, pastikan anda memahami benar cara penggunaan kamera anda, jangan sampai sebuah momen terlewatkan hanya karena anda kebingungan, dimana harus mengatur ISO yang kelewat tinggi.

Demikian juga berlaku jika anda menggunakan smartphone, jangan sampai salah tekan aplikasi yaa, mau tekan kamera eh malah yang terpilih aplikasi chatting atau malah camera 360.  -____-

Intinya kuasailah pengoperasian peralatan yang anda miliki, karena kamera yang terbaik untuk memotret adalah kamera yang anda pegang saat ini, pastinya.

7. Hargai privasi orang lain
Ingat tujuan utama foto human interest adalah menggugah atau memotivasi orang yang melihat, namun bagaimana jika yang difoto saja tidak merasa nyaman karena merasa terganggu privasinya?

Di sini sebagai fotografer kita harus belajar menghargai orang lain apalagi menyangkut privasi. Saya sering melihat banyak fotografer yang memperlakukan subjek fotonya seolah seperti mangsa buruan (makanya kan lahir istilah hunting foto, hunting ya berburu hehe).

Kondisi seperti ini sering saya lihat dalam pemotretan model, apalagi modelnya satu dan fotografernya sepuluh atau lebih, waahh…

Yang terpikir disitu hanya bagaimana saya mendapatkan angle yang bagus, spot yang menarik, kadang bahkan menyepelekan modelnya nyaman atau tidak, walaupun tetap itu memang tuntutan profesionalitas seorang model juga sih.

Eh kok jadi soal model sih, haha. Pokoknya saat anda memotret human interest, kenyamanan orang yang difoto tetap yang utama, jangan sampai membuat mereka tesinggung atau hanya diperlakukan sebagai objek foto saja, cobalah untuk berinteraksi, ngobrol sedikit atau tanya-tanya, dengan begitu tentu suasana jadi lebih rileks dan santai.
Sebagai tambahan, untuk foto human interest biasanya orang menggunakan warna hitam putih, agar supaya perhatian orang yang melihat, tidak terdistraksi atau teralihkan dengan warna yang menonjol dan hanya terfokus pada subjek foto dan makna foto.

sumber : saveseva.com

street fotografi

STREET FOTOGRAFI


Banyak definisi untuk street photography, dan lingkupnya sering diperdebatkan dan dipusingkan dengan jenis fotografi lain seperti human interest, dokumentasi, bahkan sampai landscape, travel dan portrait. Street photography adalah salah satu jenis fotografi yang cukup digemari, meskipun lebih sedikit daripada penggemar fotografi landscape (pemandangan) dan fotografi portrait (foto manusia). Keuntungan street photography adalah Anda bisa mempraktikkannya di jalan-jalan di kota Anda, tidak perlu pergi jauh-jauh. Ongkosnya jadi bisa sangat murah.
street fotografi
street fotografi

Saya sendiri setuju dengan fotografer street photographer kelahiran Jerman tapi tinggal di Vancouver, Kanada, bernama Fred Herzog, yaitu “To show the realism of the street (menunjukkan realitas di jalanan)” Pernyataan ini sederhana sekali, tapi sangat bagus dalam mendeskripsikan street photography.
Pernyataan itu menjelaskan beberapa hal:

Lokasi : street/jalanan – bisa dikembangkan ke ruang publik (termasuk di dalam rumah makan, toko, transportasi massal seperti kereta api) dan sebagainya.

Subjek foto : Biasanya isinya adalah manusia di ruang publik yang sedang beraktivitas, tapi bisa juga tanpa manusia misalnya detail arsitektur.

Sifat : Street photography menunjukkan realistas apa adanya tanpa diatur dan di pose secara khusus.

Street photography sering “overlap” dan dibingungkan dengan jenis fotografi lainnya seperti portrait, human interest, dan liputan.

Beda street photography dengan portrait : Portrait photography berusaha untuk mengeluarkan karakter/sifat subjek foto, biasanya dipose atau dipengaruhi oleh fotografer dan backgroundnya diatur sedemikian rupa.

Beda street photography dengan human interest : Human interest photography bertujuan untuk menimbulkan empati dari yang melihat foto, misalnya merasa kasihan, merasa ingin membantu, atau ikut senang, sedangkan tujuan street hanya untuk menangkap momen spontan.

Beda street photography dengan dokumentasi liputan : Tujuan dokumentasi / fotojurnalis adalah memotret hal-hal yang mengandung unsur berita/feature dan biasanya ditayangkan di media cetak/elektronik. Subjek dokumentasi biasanya sudah ditentukan. Fotografer biasanya sudah memiliki daftar apa saja yang akan difoto. Foto dokumentasi tidak se-spontan street photography.

Ada satu perdebatan antara fotografer tentang apakah street photography harus diambil secara candid/diam-diam tanpa sepengetahuan subjek fotonya? Menurut saya, iya, candid menghasilkan foto yang paling “real“. Jika subjek tau akan difoto, biasanya ekspresi orang tersebut akan berubah dan menjadi tidak otentik / alami lagi.

sumber : infofotografi.com

Senin, 24 Oktober 2016

SEJARAH FOTGRAFI JALANAN

SEJARAH FOTGRAFI JALANAN


Saat ini memegang kamera besar (dslr) sudah disebut fotografer oleh orang awam, padahal belum tentu orang yang memegang kamera tersebut bisa memaksimalkan alat tersebut (kamera). Dan juga dari berbagai kalangan juga bisa dengan mudah membeli sebuah kamera dikarenakan sudah terjangkaunya harga sebuah kamera, tidak bisa dipungkiri lagi mulai dari remaja, muda, orang tua, laki laki, perempuan, pemula, hobbies, pelajar, profesional dapat memiliki kamera.

       
    Bermodalkan kamera, siapa saja bisa mengambil gambar dan mengabadikan momen-momen penting yang tidak bisa di ulang kembali. Siapa saja yang bisa menggunakan kamera dapat menghasilkan gambar yang bagus, akan tetapi foto yang bagus tidak sama dengan foto yang baik. “Foto bagus hanyalah sekedar fokus, terang, tajam, yang berarti sangat teknis. Sementara itu, foto yang baik tidak semata-mata teknis, melainkan juga mengandung pesan yang bisa dirasakan dan dinilai”.[1] Foto yang baik mengandung simbol-simbol yang bermakna, yang membuat penikmatnya menangkap dan mengartikan pesan-pesan pada gambar tersebut, sesuai penafsirannya.

            
      “Esensi fotografi tidak terletak pada alat apa yang di gunakan untuk melakukan kegiatan pendokumentasian, melainkan inovasi apa yang bisa dilakukan untuk menghasilkan karya terbaik”.[2] Sayang, pandangan semacam ini belum tentu bisa diterima oleh semua pihak. Namun, begitulah hakikatnya. Apalagi bila dilihat dalam kerangka dan proses perjalanan panjang sejarah fotografi dan peradaban manusia. Sesungguhnya, lagi-lagi kreatifitas pula yang membuat manusia bisa memotret sambil menjinjing tas kamera, tidak perlu sambil membawa gerobak penuh dengan alat-alat fotografi seperti zaman dulu pernah terjadi. 
             
    Street photography sangat populer di negara-negara besar seperti Inggris, Jerman, Brasil, Cina, Singapura dan juga Indonesia. Karena tingginya arus kesibukan manusia dan kepadatan ruang-ruang publik menjadi perhatian tersendiri bagi fotografer street. Sebab kebanyakan fotografer yang bermukim di kota besar hampir tidak memiliki waktu khusus untuk hunting foto, apalagi harus mengeluarkan biaya besar untuk melakukan perjalanan jauh tetap dalam rangka berburu foto. Dalam street photography, subjek bisa terdapat dimana-mana meski seringkali diluar rencana (spontanitas), sehingga subjek foto dan fotografer menjadi lebih dekat. Namun, bukan berarti dari kedekatan itu si fotografer hanya sekadar memotret situasi di sekelilingnya. Sebab, pada dasarnya genre apapun yang dijadikan lokomotif berkarya fotografi tetap mengacu pada konsep dan terapan kaidah-kaidah fotografi konvensional. Tentunya juga tidak lepas dari kreativitas.

           
      Fotografi jalanan bukanlah reportase meskipun secara secara visi memiliki tujuan yang sama yakni sebagai cerminan masyarakat. Fotografi ini tidak menampilkan serangkaian gambar, foto bersama, atau  sisi yang berbeda dari subjek atau isu. Tak  ada materi yang spesifik tentang itu. Fotografi jalanan berkaitan erat dengan cara  melihat dan bereaksi, dari objek yang sering kali diabaikan oleh orang kebanyakan. Karya yang dihasilkan sebagian menjadi sebuah ironi dan dapat menjauhkan  dari materi subjek.

           
      Selain ruang-ruang publik yang menjadi domain penting dalam street photography, yang tidak kalah penting lainnya adalah aneka ragam simbol atau tanda, bentuk grafik dan tekstur. Fotografi genre ini tidak menjustifikasi bahwa manusia selamanya yang menjadi subjek utama ini dikarenakan subjek yang terdapat di lingkungan sekitar kita sangat bervariasi, tergantung pengamatan dan pikiran cermat yang secara spontanitas untuk menangkap sesuatu yang tampak di jendela bidik kamera. Dengan memperhatikan arah datangnya cahaya dan kreativitas mengolah bentuk, tekstur dan simbol tersebut ke dalam satu framing maka akan dapat menghasilkan foto street yang baik. 

       
    Lebih mendalam lagi secara karakteristik street photography merupakan satu bentuk upaya penggambaran situasi sosial yang sedang terjadi di tengah masyarakat. Sekaligus membangun kesadaran publik bahwa masih ada kehidupan ‘lain’ di luar sana yang membutuhkan perhatian. W. Eugene Smith misalnya, yang menarik perhatian dunia lewat karya esai fotonya mengenai penyakit Minamata yang diderita penduduk sekitar sebagai dampak buruk yang diakibatkan limbah pabrik logam Chisso di Jepang. Fotografer Manuel Rivera Ortiz yang mengkampanyekan kepada dunia tentang kemiskinan. Demikian juga dilakukan oleh Henri Cartier Bresson, Eugene Atget dan Don McCullin yang mendokumentasikan kondisi masyarakat yang berada dalam keterpurukan sosial akibat konflik perang, perselisihan perkotaan, dan sebagainya.

             
     Fotografi jalanan ini biasanya menyorot tentang tema-tema masyarakat urban dan kental dengan alam sosial. Ia bahkan melihat sebingkai fotografi jalanan  mengajak orang untuk berpikir tentang makna yang ada di dalam foto tersebut”.[3]

               
     Memang kenyataannya bahwa kehidupan perkotaan dan segala persoalannya tidak akan pernah “selesai” untuk direkam, kapanpun dan dimanapun. Perhatikanlah disekeliling anda, barangkali ada sesuatu yang menarik.

MEMAHAMI FILE RAW

MEMAHAMI FILE RAW 


Pada kamera saku tingkat lanjut (prosumer) dan kamera DSLR terdapat beberapa pilihan
format file gambar yang penting yaitu RAW & JPEG. Pemilihan jenis file yang tepat sangat 
penting dilakukan sebelum mengambil gambar karena akan memperngaruhi kualitas gambar yang 
diinginkan selama proses pengolahan.

FILE RAW
camyx.com
File RAW merupakan perwujudan dari setiap piksel yang ada pada sensor, yang notabene adalah rangkaian peka cahaya yang tersusun secara baris dan kolom yang tiap pikselnya akan menangkap cahaya, merubahnya menjadi tegangan dan diproses menjadi data digital, semisal 12 atau 14 bit. Dengan 12 bit setiap piksel mampu menangani perbedaan terang gelap sebanyak 4.096 level sedang dengan 14 bit mampu membedakan terang gelap hingga 16.384 level.
Sampai tahap di atas sensor belum menangkap warna, karena gambar yang dibentuk baru sebatas grayscale dari hasil tangkapan terang gelap sensor. Untuk itu di tiap piksel dipasang filter warna sehingga tiap piksel akan menangkap satu dari tiga warna berikut : Red (R), Green (G) dan Blue (B). Ambil contoh filter warna merah, piksel sensor yang dipadukan dengan filter merah akan menghasilkan keluaran grayscale namun berwarna merah. Sehingga jelas disini kalau setiap piksel selain memiliki informasi terang gelap (luminance) juga memiliki informasi warna (chrominance).
Keluaran dari sensor yang sudah mengandung informasi luminance dan chrominance dari setiap piksel pada sensor inilah yang dinamakan format RAW. Data ini masih berukuran besar (bisa mencapai puluhan mega byte) dan akan diproses lebih lanjut di dalam kamera, atau disimpan di memori sebagai file mentah siap olah.

Teknik-Teknik Fotografi Keren Ini Harus Kamu Kuasai Buat Jadi Fotografer Sah!

Teknik-Teknik Fotografi Keren Ini Harus Kamu Kuasai Buat Jadi Fotografer Sah!


Siapa sih yang nggak suka ngambil foto di zaman sekarang? Adanya media sosial yang mendorong kamu untuk menjadi kreatif secara visual pada akhirnya, suka nggak suka, bakal menuntut kamu jadi fotografer amatir. Kalau ujung-ujungnya kamu jadi jatuh cinta sama dunia fotografi, hal ini udah bukan sesuatu yang baru di zaman seperti ini. Semuanya bisa dibilang berlomba-lomba pengen mendapat pengakuan bisa mengambil foto dengan kualitas dan nuansa yang bagus, supaya ditaksir sama calon follower.

Nah, buat bikin feed Instagram atau Flickr, atau platform foto apapun kamu makin ciamik, kamu perlu tahu beberapa trik fotografi yang unik dan bakal bikin kamu berbeda dari fotografer lainnya. Ssst…rahasia ini hanya dibocorkan di sini!

  • Panorama melingkar dengan efek 3D
efect
you tube.com
Siapa bilang foto yang bagus adalah foto yang terbingkai manis dalam bentuk segi empat dengan panorama yang teknis hanya berupa landscape aja? Ke mana aja lo? Bikin feed kamu lebih unik lagi dengan gaya panorama yang melingkar-lingkar ini, yang memberikan efek berseni pada foto kamu. Kalau kamu sabar, kamu bakalan lebih jago di teknik ini dan belum banyak yang bisa menyamai lingkaran 3D karya kamu, lho!

  • HIGH SPEED
Ini dia cara lain untuk memberikan karakter pada foto-foto yang kamu hasilkan. Jangan fokus memotret benda yang sedang diam, tapi coba fokuskan objek foto kamu pada benda-benda yang sedang bergerak dengan kecepatan tinggi, seperti cipratan air hingga tembakan ke suatu benda yang menghasilkan ledakan. Dibutuhkan teknik kamera yang nggak sembarangan, tapi begitu kamu bisa menghasilkan satu foto yang bagus dan terus konsisten dengan tema yang sama, dijamin deh followers kamu juga bakal nambah.

speed
webneel.com
  • INFRARED dan HDR
Warna-warna ekstrem yang disediakan dalam fotografi HDR dan Infrared dapat tampak aneh bagi mata-mata yang masih kolot. Perubahan warna yang nggak lazim karena efek Infrared tersebut butuh banyak latihan dan selera yang terus diperbaiki, sampai kamu dapetin ritme yang enak saat mengedit foto menjadi warna HDR yang juga ramah buat mata-mata yang masih belum terbiasa.
3d max
inspirationfeed.com
  • MALAM BERNUANSA
Tipe foto nuansa malam hanya diambil di malam hari, namun nggak terbatas pada warna hitam putih saja. Seru, ‘kan? Tentu aja feed kamu bakal jadi lebih gelap dan sedikit moody bahkan suram, tapi kalau kamu bisa mengikuti seni bermain bayangan atau shadow, shade dan kontras warna-warnanya yang tidak bisa ditemukan dalam foto penuh cahaya, maka kamu bisa menawarkan galeri foto yang lebih unik dan berbeda. Patut dicoba buat kamu yang nggak suka sama dengan orang lain.

bernuansa
 wired.com




Fotografi potrait and landscape

Fotografi potrait and landscape

  • FOTO LANDSCAPE
Fotografi landscape secara sederhana adalah teknik fotografi memotret pemandangan alam namun bisa juga dikombinasikan dengan manusia, hewan dan yang lainnya tapi tetap yang menjadi fokus utamanya adalah alam. Untuk mendapatkan hasil fotografi landscape yang bagus ada banyak faktor yang perlu diperhatikan mulai dari kamera dan lensanya, juga aperture yang mempengaruhi depth of filed atau tingkat ketajaman seluruh gambar. Semakin tajam keseluruhan gambar maka semakin bagus fotografi landscape yang dihasilkan.
landscape
FULL HD PICTURE
  • FOTO GRAFI POTRAIT
Fotografi portrait merupakan foto yang menggunakan foto wajah sebagai fokus utamanya, meskipun begitu foto portrait bukanlah foto yang secara fisik menangkap wajah seseorang untuk dijadikan objek dalam foto yang dipertimbangkan karena segi artistiknya namun lebih ke jendela jiwa yang ada dalam individu yang dijadikan sebagai subyek foto.

landscape
eskipaper.com




tempat-tempat urbex

TEMPAT TEMPAT HUNTING URBEX

  • OLD BUILDING / BANGUNAN LAMA

WALLPAPER FOLDER



  • TEROWONGAN
spot foto
MAXICIENES.COM

  • RELL KERETA API
spot foto
SDIOMI.COM
  • JEMBATAN
spot foto
ZHAFIRA TRANS